Aku tak tahu haramnya dimana dan aku ada siap untuk
melayani kau, mereka dan yang lainnya. Mungkin bercanda kau dengan kata-kata
haram itu atau kehabisan akal hingga kau tak ingin dipusingkan oleh mereka yang
ingin berdiam duduk diatas kursi yang bernama subsidi, baik mereka yang
berpenduduk asli pribumi atau pendatang yang coba memamfaatkan situasi yang
ada.
Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada
penyelesaian permasalahan ku saja. Pernah dengar permasalahan perkereta api-an
di wilayah ibu kota, lagi-lagi cara yang kau ambil sangatlah lucu terlihat. Kau
semprot mereka yang membandel, sementara kau tak tahu atau berpura-pura tidak
tahu didalam gerbong mu tak lagi memadai.
Ya sudah.. bagaimana dengan kata-kata haram yang
kau peruntukan bagi mereka yang mampu dalam mengkonsumsi ku. Kini, sendaianya
aku masih diizinkan untuk berbicara dan memberikan pandangan terhadap kau. Sebelum
kau bilang aku haram buat mereka yang mampu bagaimana jika kau berlakukan itu
terhadap teman ku yang namanya “korupsi Kolusi dan Nepotisme”, mampukah kau
menerapkan hukum haram bagi siapa saja dari golongan mu yang berlaku Korup dan
memeperlakukan mereka yang korup tersebut sebagaimana makna haram yang tersemat
pada hukum islam.
Padang
30 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar