Custom Search

Jumat, 01 Juli 2011

Aku, Subsidi dan Semprot.

Aku butuh sentuhan yang tepat, mengena kelubuk permasalahan yang tak dapat lagi mereka bilang mengada-ngada atau gila dan seakan-akan kau dan mereka terlihat bermain kucing-kucingan dalam hal penyelesaian permasalahan ku, yang baru-baru ini terdengar oleh ku kata-kata haram mengkonsumsi ku yang kau tujukan pada mereka yang mampu.

Aku tak tahu haramnya dimana dan aku ada siap untuk melayani kau, mereka dan yang lainnya. Mungkin bercanda kau dengan kata-kata haram itu atau kehabisan akal hingga kau tak ingin dipusingkan oleh mereka yang ingin berdiam duduk diatas kursi yang bernama subsidi, baik mereka yang berpenduduk asli pribumi atau pendatang yang coba memamfaatkan situasi yang ada.

Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada penyelesaian permasalahan ku saja. Pernah dengar permasalahan perkereta api-an di wilayah ibu kota, lagi-lagi cara yang kau ambil sangatlah lucu terlihat. Kau semprot mereka yang membandel, sementara kau tak tahu atau berpura-pura tidak tahu didalam gerbong mu tak lagi memadai.

Ya sudah.. bagaimana dengan kata-kata haram yang kau peruntukan bagi mereka yang mampu dalam mengkonsumsi ku. Kini, sendaianya aku masih diizinkan untuk berbicara dan memberikan pandangan terhadap kau. Sebelum kau bilang aku haram buat mereka yang mampu bagaimana jika kau berlakukan itu terhadap teman ku yang namanya “korupsi Kolusi dan Nepotisme”, mampukah kau menerapkan hukum haram bagi siapa saja dari golongan mu yang berlaku Korup dan memeperlakukan mereka yang korup tersebut sebagaimana makna haram yang tersemat pada hukum islam.

Padang 30 Juni 2011

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Sponsor

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

IKLAN BLOGGER