"Cinta itu ialah hakikat, tak seorang pun yang tak memiliki cinta. namun kenapa cinta tak berharga. disini, ditempat ini cinta telah dikorupsi hingga menghasilkan aborsi dan aku enggan tuk bercinta"
Custom Search
Selasa, 17 Juni 2008
Mentari Menanti Pagi
Mentari Menanti Pagi
Tersenyumah purnama pada malam
Sementara mentari menanti pagi yang tenggelam
Dan kita dibuainya tuk bermimpi
Jika memang selalu tenggelam mentari
Hingga kini, mimpi-mimpi itu masih terpendam
Entah kapan purnama berhenti melemparkan senyum
Agar lirik memiliki nada dan kita bernyayi
Jadi, sampai kapan mentari menanti pagi
By. Wong alit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
jangan sampe deh mentari berhenti menanti pagi (dibela2in sampe begadang segala tu) & purnama berhenti tersenyum (sampe kering deh gigi2nya), kalu sampe hal itu terjadi pasti dunia ini akan jauh dari keceriaan & yg tersisa hanyalah kegelapan berselimut suram nan kelam:)
nich puisi kayaknya menceritakan keindahan mentari yaw, kq gak simapati or xl ???he3x :P
puisinya bagus ya... :D
Posting Komentar