Rasa sungkan tuk menyambut, menyulut pikir semakin kalut.
Ia masih berdiri, terhalang pintu dan aku bingung.
Akankan aku berjalan membukakan pintu?
Ataukah ku biarkan ia berdiri dalam waktu yang aku tak tahu sampai kapan kondisi ku membaik.
By. Wong alit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar