Custom Search

Kamis, 10 April 2008

Bukan Sampah

Bukan Sampah Terdengar keras dentuman peluru isyarat merah putih hendak dikibarkan. Suara lantang pemimpin, memecah keheningan. Tiga anak bangsa tepaku melihatnya. Paskibraka dengan seninya membawa sang saka, di sebelah sana berdiri petinggi petinggi negeri, disana yang lain terlihat putra putri bangsa menatap negeri yang sedang suka hati. Tiga anak penuh dengan harap, tuk mendapat sesuap nasi sisa-sisa bungkusan para pejabat negeri. Sia-sia usaha tak tercapai dipanas terik matahari. Mereka bukan sampah tapi mereka bagaikan sampah,.mengotori kerumunan para paduka. Paduka jadi murka dan meraka jadi pelampiasan durjana. Nasib membawa mereka bukan, bukan atas kehendak mereka, tapi suratan sang penguasa. Rindu belaian kasih keluarga. Merindukan perut agar terisi dalam perjuangan tanpa henti, meninggalkan nenek seorang diri dalam keramaian yang sepi. By. Wong Alit

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Sponsor

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

IKLAN BLOGGER